Dibuka Kembali, Ini Sejarah Gunung Bromo yang Terbakar.
Sejarah Gunung Bromo
Gunung Bromo adalah gunung yang tercipta dari letusan Gunung Tengger. Gunung Tengger meletus dan menghasilkan 4 gunung baru. Watangan, Gunung Kursi, Gunung Batok dan Gunung Bromo. Gunung yang memiliki ketinggian 2.329 mdpl ini berada di empat wilayah sekaligus. Bromo meliputi wilayah Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang Jawa Timur.
Nama Gunung Bromo berasal dari kepercayaan umat Hindu disekitar gunung. Selama ini Bromo dipercaya meninggalkan jejak Dewa Brahma dan tempat bersemayam dewa yang melindungi mereka. Yaitu Dewa Brahma, Dewa Wisnu dan Dewa Siwa.
Kabarnya Gunung Bromo memiliki nama lain Kaldera Tengger, gunung ini merupakan gunung berapi aktif yang memiliki garis tengah ±800 meter dari utara ke selatan dan ±600 meter dari timur ke barat. Gunung ini juga berada dilautan pasir seluas 10km.
Bromo pun jadi salah satu tempat wisata terbesar di Indonesia. Keindahan alam disekitar Gunung ini benar-benar menakjubkan. Bromo dihiasi dengan padang rumput savana yang terbentang dengan indahnya.
Keelokan Bromo tak hanya menjadikannya sebagai tempat wisata, Bromo juga sering dijadikan tempat untuk mengabadikan moment-moment penting. Salah satu yang paling favorit adalah Pemotretan PreWedding.
Belakangan Bromo sedang berduka, kebakaran terjadi digunung Bromo dan menghabiskan puluhan hektar lahan. Kejadian itu diakibatkan oleh Flare yang dibawa oleh pengunjung yang ingin berfoto prewedding di sekitar savana Bromo. Keadaan Bromo tampak menyedihkan hingga dihari kejadian, Bromo menjadi tranding di sosial media twitter dengan hastag #PrayForBromo.
Semenjak kejadian itu, Bromo ditutup sementara dan kini sudah dibuka kembali. Akses wisata ke Bromo dibuka untuk pengunjung mulai besok, Selasa 19 September 2023. Sudah siap berkunjung ke Bromo lagi ?