Legenda Kuno yang Berdasarkan Dalam Sejarah Dunia
Nationalgeographic.co.id– Mitos dan Legenda dalam masyarakat yang sebenarnya mengandung dalam sejarah dunia.
Bisa dibilang mitos modern dalam karya berdasarkan sesuatu yang nyata dan banyak kisah kuno yang memiliki lebih dari sekedar inti kebenaran.
Kejadian-kejadian di masa lampau yang terkadang mereka imbuhkan dengan bumbu-bumbu yang membuat cerita menjadi lebih menarik.
Jembatan Rama. sebuah epik Sansekerta India yang beberapa bagiannya hanya beberapa meter di bawah permukaan air. Kemungkinan besar jembatan ini menjadi inspirasi Legenda Hindu Kuno.
Jembatan Rama yang Dibangun oleh Manusia Kera
Jembatan itu pertama kali disebutkan dalam wiracarita berbahasa Sankerta, Ramayana. Dunia barat pertama kali menemukannya dalam buku bersejarah pada abad ke-9.
Jembatan ini dibangun oleh manusia monyet. Tentara Rama, yang digunakan untuk mencapai Alengka dan menyelamatkan istrinya SIta dari raja Rakshasa sebagaimana dinayatakan dalam wiracarita Ramayana.
Peta pertama menyebut daerah ini adalah. jembatan Adam dibuat oleh pembuat peta dari inggris pada tahun 1804, merujuk ke legenda islam. yang menyatakan bahwa Nabi Adam menggunakan jembatan ini untuk mencapai Puncak Alam di Sri Lanka. Dimana ia berdiri bertobat dengan satu kaki selama 1000 tahun.
Meninggalkan tanda yang berupa lubang besar menyerupai tapak kaki. Baik puncak maupun jembatan ia berikan nama.
Jembatan misterius sepanjang 18 mil (30 km) yang menghubungkan pulau Mannar “srilank” dan pulau Pamban “india”. Perkiraan telah berumur 100.000 tahun. Citra dari jembatan Adam itu sendiri sangat mudah terlihat dari atas permukaan air laut karena letaknya yang tidak terlalu dalam.
Diperkira kedalaman kira-kira 1-2 meter jika air laut sedang surut. Dan status dari jembatan tersebut masih merupakan misteri hingga sampai saat ini.
Pembahasan mengenai jembatan Rama ini menjadi sedikit memanas. Tatkala pemerintahan India mengusulkan pengerukan rute perjalan kapal di selat dangkal antara India dan Sri lanka.
Saluran air laut yang panjang menghubungkan selat palk dan Teluk Mannar. Akan memotong jarak tempuh hingga 400 km perjalanan dapat menghemat waktu dan uang.
Jembatan itu merupakan monumen regalius. sehingga tak boleh dihancurkan jika pengerukan saluran maka akan dapat menghancurkan karang serta membahayakan cadangan ikan di daerah tersebut yang berpotensi mengganggu keseimbangan ekologi.