Mengungkap Benda Mitos paling kuat dalam sejarah
Nationalgeographic.co.id– Salah satu kisah legenda terkenal di dunia adalah tentang Raja Arthur dan pedangnya yang terkenal Excalibur. Sejarah Radja Arthur dari Inggris dan para ksatrianya, mengajak kita melakukan perjalanan untuk mengungkap kisah benda-benda paling misterius di dunia.
Menurut cerita rakyat inggris, Raja Arthur adalah sosok mistik yang berkuasa di iggris pada abad ke-5 sampai awal ke-6 Masehi.
Raja Arthur dikenal sebagai pemberani, terhormat, mahir bertempur melawan musuh.
Meskipun legenda ini telah menjadi bagian penting dari warisan budaya. Pertanyaan yang sering diajukan adalah “Siapa sebenarnya pemilik Pedang Excalibur?”
Pedang Excalibur, Ungkap Fakta Mengejutkan
Pedang yang dipuja sebagai lambang kekuasaan dan keadilan. hingga menjadi elemen sentral. Banyak cerita tentang Raja Arthur.
Pedang Excalibur ditanam di batu yang tertanam atau lebih dikenal sebagai Raja Arthur. Pemimpin yang terpilih yang memiliki hati yang murni dan tulus yang dapat menarik pedang ini dari batu.
Tidak sembarangan orang, sebuah kisah menuturkan bahwa hanya raja saja yang berhak mengayunkan pedang ini. Pedang ini dipercayai akan memberikan kekuatan dan kehebatan yang dahsyat kepada penggenggamnya selama di medan tempur.
Arthur seorang pemuda yang rendah hati, Oleh karena itu dipandang sebagai pahlawan yang dipilih oleh takdir hingga dia membuktikan keberanian dan keadilan yang luar biasa selama pemerintahannya.
Pedang Excalibur dengan memiliki kekuatan magic yang dapat memberikan kekuatan super kepada penggunanya selama perang. Ia dapat menjadi lebih kuat, lebih cepat, bahkan tidak terlihat selama di pertempuran.
Sepanjang sejarah pedang Excalibur ialah sebagai simbol kekuatan dan keberanian Arthur. Terlepas dari kisahnya pedang ini tetap menjadi simbol mitos Arthurian yang paling disebut-sebut sebagai pedang Raja Arthur dan telah sering dikaitkan dengan kedaulatan Britania Raya. Pedang tersebut tidak dapat dihancurkan dan sarung pedangnya melindungi sang pengguan dari bahaya fisik.
“Excalibur di gambarkan sebagai pedang kedua Arthur yang diperoleh setelah pedang aslinya (pedang dibatu) hancur dalam pertempuran,” terang Mitchel.