Peristiwa Bersejarah di Dunia : Kisah 47 Ronin
Ronin semasa era samurai Jepang menandakan samurai yang tidak memiliki majikan ataupun tuan. Kisah legendaris para samurai ini dimulai saat majikan mereka daimyo Asano Naganori dipaksa melakukan seppuku atau disebut ritual bunuh diri. Setelah ia dituduh menyerang seorang pejabat pengadilan yang bernama Kira Yoshinaka.
Satu tahun kemudian para Ronin yang telah memantapkan mentalnya melancarkan pembatasan dengan membunuh Kira Yoshinaka. Setelah ia berhasil membunuh, 47 ronin kemudian melakukan seppuku atas tindak pembunuhan yang mereka lakukan.
Kisang ini sangta populer di Jepang yang menggambarkan simbol kesetiaan, Perngorbanan dan kehormatan. Warisan seppuku atau harakiki mengalami modernisasi yang pesat saat era Meiji dan masih terjadi hingga Jepang di perang dunia.
47 Ronin: Kisah Balas Dendam Samurai Tak Bertuan di Kekaisaran Jepang
Kisah 47 ronin ialah salah satu yang paling terkenal dalam sejarah Jepang dan merupakan kisah nyata. Selama era Tokugawa di kekaisaran jepang, Kekaisaran tersebut diperintah oleh shogun.
Shogun ialah pejabat militer tertunggu yang memerintah atas nama kaisar. Di bawahnya ada sejumlah pengusaha daerah yang disebut daimyo. Setiap daimyo memperkerjakan kontigen prajurit samurai.
Semua elite militer ini diharapkan mengikuti kode bushido. Salah satu tuntutan bushido ialah kesetiaan kepada tuannya dan keberanian dalam menghadapi kematian. Berawal dari dua daimyo muda yang berkunjung ke Tokyo.
Pada tahun 1701 Kaisar Higashiyama mengirim utusan kekaisaran Jepang dari tahtanya di Kyoto ke istana shogun di Edo(Tokyo).
Asano menawarkan hadiah kepada kira, Tepapi pejabar itu menganggap itu sama sekali tidak pantas dan marah. Dia mulai memperlakukan kedua kaimyo itu dengan hina. Kamei sangat marah dengan perlakuan yang memalukan dan hal itu membuatnya ingin membunuh Kira. Namun Asano menunjukan kesabaran.
Kira menyebut Asano sebagai orang kampung tanpa sopan santun di aula utama. Mendengar hal tersebut Asano pun menghunus pedangnya dan penyerang pejabat itu. Kira hanya terkena luka kecil dibagian kepalanya.
Namun hukum keshogunan dengan tegas melarang bagi siapa pun menghunus pedang di dalam Kastil Edo.
Banyak orang Jepang takut kehormatan dan semangat samurai perlahan akan memudar. Kisah 47 Ronin memberi banyak orang harapan bahwa masih ada samurai sejati yang tersisa.