Sejarah Misteri Kematian Napoleon Bonaparte di Pengasingan

Dalam sejarah hidupnya Napoleon Bonaparte ialah seorang jenderal dan penguasa perancis yang terlahir dari keturunan bangsawan Italia. Napoleon memiliki kehidupan dan prestasi yang sangat luar biasa. Kecerdasannya mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan politik dan sosial Eropa.

Namun di sisi lain Napoleon Bonaparte pemimpin yang haus akan kekuasaan hingga memicu beberapa negara Eropa untuk bersekutu dan melawannya.

Malangnya ia kalah dalam pertempuran Waterloo pada tahun 1815 dan berpotensi menjadikannya martir. Inggris menempatkan mantan pemimpin militer di salah satu pengasingan yang terpencil didunia.

Ia dikirim ke pulau Saint Helena yang dikuasai Inggris di Samudra Atlantik Selatan. Pengasingan di Pulau Saint Helena aib bagi pemimpin penting dalam sejarah.

Ditempat inilah Napoleon Bonaparte tinggal hingga akhir hayatnya pada 5 mei 1821 akibat penyakit yang di deritanya yaitu Kanker.

Pengasingan Napoleon Bonaparte

Pulau Saint Helena merupakan pulau yang kecil dengan berukuran 16 kaki 8 km. Tembok tebingnya yang berbatu tajam terlihat sedih saat ia menginjakan kakinya di pulau tersebut.

Pada awalnya ia menikmati selama 2 bulan tinggal di rumah mantan temannya William Balcombe. Lalu Napoleon Bonaparte dipindahkan didekat Longwood House. Tempat tinggal baru yang sudah kotor, lembab dan di penuhi dengan jamur.

Kondisi seperti itu tentu tidak layak bagi mantan penguasa yang terkenal dalam sejarah dunia.

Pulau Saint Helena tersebut dipenuhi dengan banyaknya tikus. Hewan tersebut menjadi bahan untuk mengolok-olok mantan kaisar yang kalah.

Pergerakan dari Napoleon Bonaparte di pantau oleh gubernur pemerintahan agar selalu terlihat oleh pengawas di pulau tersebut.

Dengan begitu mantan dari kaisar tersebut melakukan pemberontakan yang aneh. Ia menutup jendela rumah dan membuat lubang intip kecil didalamnya.

Meskipun ia hidup di pengasingan ia masih bisa melakukan beberapa hiburan. Ia menulis tentang Julius Caesar, Belajar bahasa inggris dan bermain kartu.

Dengan kehidupannya yang kurang dalam berolahraga sudah terlihat dampak buruknya. kesehatan Napoleon Bonaparte menurun drastis dan dia menderita penyakit sakit perut, sembelit, muntah dan imun tubuh yang semakin melemah.

Pada bulan Februari 1821 sekitaran 4 tahun lalu semenjak kedatangannya di Saint Helena. Mantan Jenderal menyadari bahwa akhir kehidupanya sudah tidak lama.

Mantan Jenderal ini pun berdamai dengan Gereja Katolik. Setelah hubungannya yang kacau termasuk penculikan paus. Ia juga melakukan pengakuan dosa serta menerima sakramen terakhir

Baca juga : 4 Candi Terbesar Yang Ada Dalam Sejarah Dunia