Ternyata Influencer Sudah Ada Sejak Dulu
Liputan6.com– Influencer menjadi istilah yang akrab dengan media sosial yang identik dengan era digital seperti sekarang ini. Hal tersebut membuat diasosiasikan sebagai produk zaman modern.
Namun pada kenyataannya pengaruh individu terhadap budaya masyarakat dan mode telah ada jauh sebelum media sosial bahkan ditemukan.
Ini merupakan salah satu kata subyek yang begitu akrab ditelinga masyarakat tepatnya pada anak muda.
Influencer yang kini telah hadir sebagai tren baru yang berkembang di lingkup sosial media. Influencer dapat diartikan sebagai suatu yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang. Pelakunya sendiri dapat berupa manusia, , nilai, seni, maupun hal lain yang memiliki pengaruh kuat.
Maka dari itu siapa yang menyangka, sejarah awal munculnya fenomena influencer ternyata bukanlah dijalankan individu, melainkan ideologi dan propaganda.
Kemudian berlanjut melalui media komunikasi massa. Seperti surat kabar dan radio. Akan tetapi di masa itu bahasan utama mereka masih berkutat pada perihal ideologi dan imperialisme karena perang yang masih terus berlangsung.
Influencer yang Memberikan Pengaruh Pada Sejarah Dunia Dari Berbagai Era
Influencer ialah orang yang memiliki pengaruh dan diikuti oleh banyak di internet. Ucapan mereka yang dijadikan patokan untuk memahami industri yang mereka geluti. Influencer bisa dari seorang blogger, vlogger,jurnalis, professional, selebritas, atau pengguna media sosial lainya yang biasa memiliki jumlah pengikut tertentu.
Biasanya sudah memiliki banyak basis fans atau pengikut orang-orang yang percaya dengan suara mereka yang berkaitan dengan industri yang mereka geluti dan sesuai brand yang mereka usung.
Influencer mengumpulkan banyak pengikut melalui konten yang mereka kembangkan sehingga memungkinkan untuk mengenal dan memperhatikan narasi yang diunggahnya.
Dibanding dengan selebritas atau artis yang terkenal. bisa berasal dari orang biasa sehingga sering dianggap lebih “autentik” dan serta “organik”. Dengan menjalani kehidupan yang normal. Tidak sebagai selebritas atau artis yang kaya. membuat mereka lebih natural dan mendapat perhatian audiens.
Karena itulah Kita semua bisa menjadi yang positif dengan membuat konten-konten positif yang kita senang berada di dalamnya. Indonesia butuh banyak yang positif dan itu bisa dimulai dari diri kita sendiri membantu menjadikan Indonesia yang lebih baik lagi ke depannya.