Wabah Virus Ebola dan Sejarah Penyebarannya Secara Global
Virus ebola pertama kali teridenifikasi di dua tempat secara bersamaan pada tahun 1976 yakni di Yambuku. Sebuah desa yang terletak tidak jauh dari Sungai Ebola, Republik Demokratik Kongo dan Nzara, Sudan Selatan.
Wabah di Afrika bagian Barat (kasus pertama pada Maret 2014). Merupakan yang terbesar dan paling kompleks sejak virus ebola pertama kali ditemukan pada tahun 1976. Negara yang terkena dampak terparah akibat penyebaran wabah virus ini yakni, Sierra Leone, Liberia dan Guinea .
Sejak tahun 2014 hingga saat ini, kasus PVE ( penyakit virus ebola ) telah dilaporkan pada berbagai negara baik di Afrika. Bahkan hingga Amerika, dan Eropa, yakni Sierra Leone, Liberia, Republik Demokratik Kongo, Guinea.
Tidak sampai situ negara Nigeria, Uganda, Mali, Spanyol, Italia, Inggris Dan juga = Amerika Serikat, Senegal, dan Pantai Gading.
Selain itu, telah ditemukan beberapa kasus kluster yang sumber penularannya dari pasien selamat Ebola baik di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.
Penularan tersebut diketahui karena adanya kontak dengan cairan tubuh pasien. Badan Kesehatan Dunia pernah menyatakan PVE ( penyakit virus ebola ) sebagai Public Health Emergency of International Concern. Atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.
Akibat timbulnya wabah PVE ( penyakit virus ebola ) di Republik Demokratik Kongo. Pada 17 Juni 2019 namun telah dideklarasikan berakhir pada 26 Juni 2020.
Berikut ini beberapa fakta virus ebola :
– Ebola dimulai dengan gejala seperti flu
Ebola dimulai dengan gajala flu parah atau malaria. Seperti diare, kelelahan, muntah, nyeri otot dan sakit kepala.
– Dapat menular melalui cairan tubuh.
Virus ini juga dapat ditularkan melalui kontak langsung. Dengan ( segela jenis ) cairan tubuh, seperti darah, air liur atau kotoran.
– Menyerang sistem kekebalan tubuh
Setelah terinfeksi virus menyebar dan berkembang biak dengan cepat.
Menyebabkan pendarahan di berbagai bagian tubuh dan mengakibatkan kegagalan banyak organ.