Flu Asia: Pandemi Influenza Besar Kedua Pada Abad Ke-20
Pandemi Flu Asia terjadi pada tahun 1957 hingga 1958. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza A strain H2N2. Pandemi ini berasal dari Asia Timur, khususnya di Tiongkok, dan dengan cepat menyebar ke belahan dunia lain.
Pandemi Flu Asia merupakan pandemi influenza besar kedua pada abad ke-20, setelah pandemi Flu Spanyol yang menghancurkan pada tahun 1918. Diperkirakan Flu Asia menginfeksi antara 1 hingga 2 juta orang di seluruh dunia dan mengakibatkan kematian sekitar 1 hingga 2 juta orang. individu.
Virus ini pertama kali diidentifikasi pada bulan Februari 1957 di Hong Kong. Flu ini kemudian menyebar ke Singapura dan Amerika Serikat, dan mencapai tingkat pandemi pada bulan Juni 1957. Flu Asia memiliki angka kematian yang relatif tinggi, terutama di kalangan orang lanjut usia dan orang-orang yang memiliki penyakit bawaan sebelumnya.
Pandemi ini mempunyai dampak sosial dan ekonomi yang signifikan. Sekolah-sekolah ditutup, pertemuan publik dibatasi, dan perjalanan dibatasi di banyak daerah yang terkena dampak. Sistem layanan kesehatan di beberapa negara kewalahan dengan banyaknya jumlah kasus, sehingga menyebabkan keterbatasan sumber daya medis.
Pandemi influenza besar ini akhirnya mereda pada awal tahun 1958. Seiring dengan berkembangnya kekebalan masyarakat terhadap virus tersebut dan dikembangkannya vaksin. Strain H2N2 dari virus influenza A terus beredar sebagai virus flu musiman hingga tahun 1968 ketika digantikan oleh strain H3N2.
BACA JUGA : Flu Spanyol: Pandemi Paling Mematikan Dalam Sejarah Manusia
Pandemi Flu Asia menjadi pengingat akan ancaman virus influenza yang masih ada dan pentingnya kesiapsiagaan dan vaksinasi dalam mencegah dan mengendalikan pandemi di masa depan. Laporan ini juga menyoroti perlunya kerja sama internasional dalam memantau dan merespons wabah penyakit menular.