Era Perang Dingin: Ketika Ketegangan Global Memuncak
Perang Dingin adalah periode ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet serta sekutunya masing-masing sejak akhir Perang Dunia II hingga awal tahun 1990-an. Disebut Perang Dingin karena tidak ada konflik militer langsung antara kedua negara adidaya tersebut. Namun selalu ada ancaman perang nuklir dan serangkaian perang proksi yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Perang ini dimulai setelah Perang Dunia II ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai dua negara adidaya yang dominan. Perbedaan ideologi antara kedua negara, dimana Amerika Serikat mendukung kapitalisme dan demokrasi dan Uni Soviet mendukung komunisme, menyebabkan persaingan untuk mendapatkan pengaruh global.
Perang Dingin ditandai dengan serangkaian peristiwa dan konflik. Salah satu peristiwa paling awal adalah terpecahnya Jerman menjadi Jerman Timur yang dikuasai Uni Soviet dan Jerman Barat yang dikuasai Amerika Serikat dan sekutunya. Pembagian ini melambangkan pembagian yang lebih besar di Eropa menjadi dua blok. Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet dan Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat.
Perang ini juga menyaksikan perlombaan senjata antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kedua negara mengembangkan dan menimbun senjata nuklir, sehingga menimbulkan ketakutan terus-menerus akan terjadinya perang nuklir. Ketakutan ini semakin meningkat selama Krisis Rudal Kuba pada tahun 1962 ketika Amerika Serikat mengetahui bahwa Uni Soviet telah menempatkan rudal nuklir di Kuba, hanya 90 mil di lepas pantai Florida.
BACA JUGA : Invasi Darat: Bagaimana Perang Teluk Dimenangkan?
Perang proksi adalah aspek penting lain dari Perang Dingin. Amerika Serikat dan Uni Soviet mendukung pihak-pihak yang berlawanan dalam konflik di seluruh dunia. Seperti Perang Korea, Perang Vietnam, dan Perang Soviet-Afghanistan. Konflik-konflik ini dilawan oleh kekuatan lokal, namun dengan dukungan dan dukungan dari negara adidaya.
Akhir Perang Dingin
Perang ini berakhir pada akhir tahun 1980an dan awal tahun 1990an dengan runtuhnya Uni Soviet dan Blok Timur. Runtuhnya Tembok Berlin pada tahun 1989 melambangkan berakhirnya perpecahan Eropa. Perang Dingin mempunyai dampak besar terhadap politik global, membentuk tatanan dunia dan mempengaruhi kebijakan negara-negara di seluruh dunia.