Perang Bizantium-Bulgaria: Perang Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Bulgaria selama Abad Pertengahan
Perang Bizantium-Bulgaria mengacu pada serangkaian konflik yang terjadi antara Kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran Bulgaria selama Abad Pertengahan. Perang-perang ini terjadi antara abad ke-9 dan ke-14 dan mempunyai dampak yang signifikan terhadap lanskap politik dan budaya di wilayah tersebut.
Konflik besar pertama antara Bizantium dan Bulgaria dimulai pada akhir abad ke-9. Penguasa Bulgaria, Khan Krum, melancarkan serangkaian kampanye militer yang sukses melawan Kekaisaran Bizantium.
Pasukan Krum berhasil merebut ibu kota Bizantium, Adrianople, dan menimbulkan beberapa kekalahan pada tentara Bizantium. Namun, perang tersebut berakhir dengan kematian Krum pada tahun 814, dan penguasa Bulgaria berikutnya tidak dapat mempertahankan keuntungan mereka.
Fase kedua Perang Bizantium-Bulgaria terjadi pada akhir abad ke-10 ketika Kekaisaran Bulgaria, di bawah pemerintahan Tsar Samuel, melancarkan serangkaian serangan terhadap Bizantium.
Pasukan Samuel berhasil merebut beberapa wilayah Bizantium, termasuk kota penting Thessaloniki. Namun, Kaisar Bizantium Basil II melancarkan serangan balasan dan mengalahkan Bulgaria dalam Pertempuran Kleidion yang menentukan pada tahun 1014. Kemenangan ini menandai awal kemunduran Kekaisaran Bulgaria.
Fase terakhir Perang Bizantium-Bulgaria terjadi pada abad ke-13 dan ke-14. Kekaisaran Bulgaria, yang dilemahkan oleh konflik internal dan invasi Mongol, akhirnya ditaklukkan oleh Bizantium pada tahun 1396. Hal ini menandai berakhirnya kemerdekaan Bulgaria dan penggabungan wilayah Bulgaria ke dalam Kekaisaran Bizantium.
BACA JUGA : Perang Napoleon: Konflik di Bawah Kepemimpinan Napoleon
Perang Bizantium-Bulgaria mempunyai konsekuensi yang signifikan bagi kedua kekaisaran. Hal ini menyebabkan pergeseran wilayah, perubahan kekuatan politik, dan pertukaran budaya antara Bizantium dan Bulgaria.
Konflik-konflik tersebut juga berkontribusi pada melemahnya kedua kekaisaran, membuat mereka lebih rentan terhadap ancaman eksternal seperti Turki Ottoman, yang akhirnya menaklukkan kedua wilayah tersebut.