Perang Romawi-Persia: Sengketa Wilayah dan Jalur Perdagangan
Perang Romawi-Persia adalah serangkaian konflik yang terjadi antara Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Persia (juga dikenal sebagai Kekaisaran Parthia dan kemudian Kekaisaran Sassania) dari abad ke-1 hingga ke-7 Masehi. Perang-perang ini terutama terjadi karena sengketa wilayah dan penguasaan jalur perdagangan yang menguntungkan di wilayah tersebut.
Perang Romawi-Persia pertama terjadi pada tahun 66 M ketika Kaisar Romawi Nero mengirimkan ekspedisi ke Armenia, negara penyangga antara kedua kekaisaran tersebut. Konflik ini menandai dimulainya serangkaian perang yang panjang dan kompleks yang berlangsung selama beberapa abad.
Kekaisaran Romawi dan Kekaisaran Persia adalah dua kerajaan paling kuat dan berpengaruh pada masanya. Bangsa Romawi, yang dikenal karena kehebatan militer dan disiplin tentaranya, berusaha memperluas wilayah mereka di timur, sedangkan Persia bertujuan untuk mempertahankan dominasi mereka di wilayah tersebut.
Peperangan ini ditandai dengan serangkaian invasi, kontra-invasi, dan pergeseran aliansi. Kedua kekaisaran mengalami kemenangan dan kekalahan sepanjang konflik yang berlangsung selama berabad-abad. Kampanye sukses Kaisar Romawi Trajan pada abad ke-2 M mengakibatkan aneksasi beberapa wilayah di timur, termasuk Mesopotamia.
Namun keseimbangan kekuatan bergeser pada abad ke-3 M ketika Kekaisaran Sassania muncul sebagai kekuatan yang tangguh. Bangsa Sassania melancarkan serangkaian kampanye yang sukses, merebut wilayah Romawi dan bahkan sempat menangkap Kaisar Romawi Valerian pada tahun 260 M.
Konflik berlanjut hingga abad ke-4 dan ke-5 M, dan kedua kekaisaran mengalami periode ekspansi dan kontraksi. Invasi Kaisar Romawi Julian yang gagal ke Persia pada tahun 363 M menandai titik balik dalam peperangan tersebut, karena hal tersebut menunjukkan sulitnya menaklukkan Kekaisaran Persia.
Perang Romawi-Persia Terakhir
Perang Romawi-Persia terakhir terjadi pada abad ke-7 M, ketika Kekaisaran Bizantium (Kekaisaran Romawi Timur) menghadapi Kekhalifahan Islam yang baru muncul. Penaklukan Islam pada akhirnya menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Sassania dan berakhirnya Perang Romawi-Persia.
Perang Romawi-Persia berdampak signifikan terhadap sejarah kedua kekaisaran. Mereka menguras sumber daya, melemahkan kekaisaran, dan turut menyebabkan kemunduran kekaisaran. Konflik tersebut juga mempunyai implikasi budaya dan agama, karena mempengaruhi penyebaran agama Kristen dan Zoroastrianisme di wilayah tersebut.