Perang Saudara Amerika Serikat: Konflik Besar Tahun 1861-1865
Perang Saudara Amerika Serikat adalah konflik besar yang terjadi dari tahun 1861 hingga 1865. Perang ini terjadi antara negara bagian utara, yang dikenal sebagai Persatuan, dan negara bagian selatan, yang dikenal sebagai Konfederasi. Pihak Konfederasi dipimpin oleh Jefferson Davis untuk memperjuangkan kemerdekaannya dari Amerika Serikat.
Penyebab utama perang ini adalah masalah perbudakan, dengan negara-negara bagian selatan menganjurkan pelestarian dan perluasannya. Sementara negara-negara bagian utara berupaya menghapuskannya.
Dua puluh negara bagian AS di (kebanyakan di Utara) mendukung anti perbudakan. Sedangkan negara bagian AS di Selatan kebanyakan negara pro perbudakan sehingga perang juga bisa disebut Utara melawan Selatan.
Perang dimulai pada 12 April 1861, ketika pasukan Konfederasi menyerang Fort Sumter di Carolina Selatan. Selama perang, kedua belah pihak mengalami kemenangan dan kekalahan yang signifikan.
Uni Eropa memiliki populasi yang lebih besar dan sumber daya yang lebih banyak, sedangkan Konfederasi memiliki pemimpin militer yang terampil dan posisi pertahanan yang kuat.
Hasil akhir dari perang ini adalah Konfederasi menyerah dan perbudakan dihapus di seluruh negara. Perang tersebut mengakibatkan kematian ratusan ribu tentara dan warga sipil, menjadikannya salah satu konflik paling mematikan dalam sejarah Amerika.
BACA JUGA : Pemberontakan Dungan: Konflik Kekerasan di Tiongkok Pada Akhir Abad Ke-19
Perang Saudara Amerika Serikat ini mempunyai dampak besar terhadap bangsa, yang mengarah pada penghapusan perbudakan melalui Proklamasi Emansipasi pada tahun 1863 dan akhirnya penyatuan kembali Amerika Serikat.
Kemenangan Uni Eropa dalam Perang Saudara menandai titik balik dalam sejarah Amerika, memperkuat otoritas pemerintah federal atas negara bagian dan mengakhiri perbudakan. Hal ini juga membuka jalan bagi era Rekonstruksi, di mana upaya dilakukan untuk membangun kembali wilayah Selatan dan mengatasi tantangan sosial dan politik yang muncul setelah perang.