Perang Seratus Tahun: Serangkaian Konflik Inggris dan Perancis
Perang Seratus Tahun adalah serangkaian konflik antara Inggris dan Perancis yang berlangsung dari tahun 1337 hingga 1453. Dikenal sebagai Perang Seratus Tahun Inggris-Prancis karena terutama melibatkan kedua negara tersebut. Meskipun negara-negara Eropa lainnya juga terlibat dalam berbagai konflik.
Perang dimulai ketika Raja Edward III dari Inggris mengklaim mahkota Perancis, yang disengketakan oleh raja Perancis, Philip VI. Fase awal perang, yang dikenal sebagai Perang Edwardian (1337-1360).
Menyaksikan Inggris mencapai beberapa keberhasilan militer, termasuk Pertempuran Crécy yang terkenal pada tahun 1346 dan penangkapan raja Prancis, John II, pada Pertempuran Poitiers di 1356.
Fase kedua perang, yang dikenal sebagai Perang Caroline (1369-1389), menyaksikan kembali permusuhan setelah periode yang relatif damai. Prancis, di bawah kepemimpinan Charles V, melancarkan serangan balasan dan secara bertahap merebut kembali sebagian besar wilayah yang hilang dari Inggris.
Perang tersebut menyaksikan munculnya tokoh-tokoh terkenal seperti Bertrand du Guesclin. Seorang pemimpin militer Prancis yang memainkan peran penting dalam perlawanan Prancis.
Fase ketiga perang, yang dikenal sebagai Perang Lancastrian (1415-1453), menyaksikan Inggris berada di bawah kekuasaan dinasti Lancastrian, khususnya Raja Henry V dan penerusnya. Henry V meraih kemenangan signifikan dalam Pertempuran Agincourt pada tahun 1415, namun Inggris tidak dapat memanfaatkan kesuksesan mereka sepenuhnya.
Perang berlanjut dengan pertempuran yang terputus-putus dan perubahan aliansi sampai Prancis, yang dipimpin oleh Joan of Arc, membalikkan keadaan demi keuntungan mereka. Keberhasilan militer Joan of Arc dan perannya dalam penobatan Charles VII sebagai raja Prancis yang sah merupakan momen penting dalam perang tersebut.
Akhir dari Perang Seratus Tahun
Perang Seratus Tahun akhirnya berakhir pada tahun 1453 dengan kemenangan Perancis. Inggris diusir dari sebagian besar wilayah mereka di Prancis, hanya mempertahankan wilayah pesisir Calais dan Kepulauan Channel.
BACA JUGA : Reconquista: Periode dalam Sejarah Semenanjung Iberia
Perang tersebut berdampak besar pada Inggris dan Prancis. Hal ini menyebabkan perubahan sosial, politik, dan militer yang signifikan di kedua negara. Perang juga berkontribusi terhadap kemunduran feodalisme dan bangkitnya negara-bangsa yang tersentralisasi.