Herbert Spencer: Filsuf dan Sosiolog Inggris pada Abad Ke-19

Herbert Spencer: Filsuf dan Sosiolog Inggris pada Abad Ke-19

Herbert Spencer adalah seorang filsuf dan sosiolog Inggris yang hidup pada abad ke-19. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh terkemuka dalam bidang sosiologi evolusioner. Lahir pada tanggal 27 April 1820 di Derby, Inggris, Spencer memulai kariernya sebagai seorang jurnalis sebelum akhirnya beralih ke bidang filsafat dan sosiologi.

Herbert Spencer adalah salah satu tokoh penting dalam pengembangan teori evolusi sosial. Ia berpendapat bahwa masyarakat manusia mengalami perkembangan yang mirip dengan perkembangan organisme hidup.

Konsep ini dikenal sebagai “Darwinisme sosial” dan menjadi salah satu pemikiran utama dalam bidang sosiologi pada masanya. Spencer juga mengembangkan konsep “survival of the fittest” atau “bertahan hidup yang paling kuat”.

Ia berpendapat bahwa individu atau kelompok yang memiliki keunggulan dalam adaptasi dan bertahan hidup akan menjadi yang paling sukses dalam masyarakat. Konsep ini kemudian menjadi dasar bagi pemikiran tentang persaingan dan seleksi alam dalam masyarakat.

Selain itu, Spencer juga memperkenalkan konsep “organisasi sosial” yang menggambarkan bagaimana masyarakat terorganisasi dan berfungsi. Ia berpendapat bahwa masyarakat terdiri dari berbagai bagian yang saling terkait dan memiliki fungsi tertentu. Konsep ini mempengaruhi perkembangan teori struktural-fungsional dalam sosiologi modern.

Herbert Spencer memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan sosiologi dan pemikiran sosial pada abad ke-19. Konsep-konsepnya tentang evolusi sosial, persaingan, dan seleksi alam menjadi dasar bagi banyak teori dan pemikiran dalam sosiologi modern.

BACA JUGA : Christian von Wolff: Pemikir Terkemuka Masa Pencerahan Eropa

Meskipun pemikirannya telah dikritik dan kontroversial, namun kontribusinya dalam pengembangan disiplin sosiologi tidak dapat disangkal. Di akhir hidupnya, pemikiran Spencer mulai terpinggirkan oleh perkembangan teori-teori sosial yang lebih baru seperti Marxisme dan fungsionalisme struktural.

Meski pemikirannya terpinggirkan oleh teori-teori sosial yang lebih baru, warisannya sebagai salah satu tokoh utama dalam sosiologi tetap relevan hingga saat ini.