Immanuel Kant: Pemikir Terbesar dalam Sejarah Filsafat

Immanuel Kant: Pemikir Terbesar dalam Sejarah Filsafat

Immanuel Kant adalah seorang filsuf terkenal yang lahir pada tanggal 22 April 1724 di Königsberg, Prusia Timur (sekarang Kota Kaliningrad, Rusia). Ia dianggap sebagai salah satu pemikir terbesar dalam sejarah filsafat. Kant dikenal karena kontribusinya yang signifikan dalam bidang epistemologi, etika, dan estetika.

Immanuel Kant lahir dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang tukang jahit yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Meskipun demikian, Kant mendapatkan pendidikan yang baik dan menunjukkan bakat intelektual sejak dini. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Kant melanjutkan studinya di Universitas Albertina di Königsberg.

Setelah menyelesaikan studinya, Kant mulai mengajar di Universitas Albertina pada tahun 1755. Ia mengajar berbagai mata kuliah, termasuk logika, metafisika, dan etika. Pada tahun 1770, Kant diangkat sebagai profesor filsafat dan mendapatkan pengakuan luas atas karya-karyanya yang revolusioner.

 

Kontribusi Terkenal Immanuel Kant dalam Filsafat

Salah satu kontribusi paling terkenal dari Immanuel Kant adalah karyanya yang berjudul “Kritik atas Nalar Murni” yang diterbitkan pada tahun 1781. Dalam karya ini, Kant mengemukakan gagasan tentang batasan pengetahuan manusia dan pentingnya pemikiran kritis.

Ia berpendapat bahwa pengetahuan manusia dibatasi oleh struktur dan kapasitas akal manusia, dan bahwa pengetahuan yang sah hanya dapat diperoleh melalui pemikiran kritis yang didasarkan pada prinsip-prinsip rasional.

Selain itu, Kant juga mengembangkan teori etika yang dikenal sebagai “Imperatif Kategoris“. Menurut Kant, tindakan yang baik adalah tindakan yang dilakukan karena kewajiban moral, bukan karena keinginan atau motif pribadi. Ia percaya bahwa moralitas harus didasarkan pada prinsip-prinsip universal yang dapat diterapkan oleh semua orang.

BACA JUGA : Ernst Cassirer: Filsuf Terkemuka Asal Jerman pada Abad Ke-20

Immanuel Kant meninggal pada tanggal 12 Februari 1804, tetapi warisannya dalam dunia filsafat tetap berpengaruh hingga saat ini. Karya-karyanya menginspirasi banyak filsuf dan ilmuwan lainnya, dan ia dianggap sebagai salah satu tokoh terpenting dalam pemikiran Barat. Kontribusinya dalam bidang epistemologi, etika, dan estetika telah membuka jalan bagi perkembangan filsafat modern.