Ludwig Wittgenstein: Seorang Filsuf Austria pada Abad Ke-20

Ludwig Wittgenstein: Seorang Filsuf Austria pada Abad Ke-20

Ludwig Wittgenstein adalah seorang filsuf Austria yang hidup pada abad ke-20 dan memiliki kontribusi yang besar dalam filsafat bahasa, filsafat matematika, dan logika. Ia lahir pada tanggal 26 April 1889 di Vienna, Austria dan berasal dari keluarga kaya dan terkenal di Austria.

Ayahnya adalah seorang industrialis kaya raya yang memiliki bisnis baja dan kereta api. Pendidikan Wittgenstein dimulai di sekolah dasar lokal di Vienna.

Namun, setelah kematian ayahnya pada tahun 1913, ia mewarisi kekayaan keluarga dan memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di Universitas Cambridge di Inggris.

Di Cambridge, Wittgenstein belajar di bawah bimbingan filosof terkenal, Bertrand Russell. Pada tahun 1921, Wittgenstein menyelesaikan karyanya yang paling terkenal, “Tractatus Logico-Philosophicus“.

Karya ini menjadi salah satu karya paling berpengaruh dalam sejarah filsafat abad ke-20. Dalam karyanya tersebut, Wittgenstein berusaha untuk menjelaskan hubungan antara bahasa dan dunia nyata.

Dia berpendapat bahwa bahasa hanya dapat digunakan untuk menggambarkan fakta-fakta objektif, dan tidak dapat digunakan untuk membahas hal-hal yang tidak dapat dijelaskan secara logis.

Setelah menyelesaikan “Tractatus”, Wittgenstein meninggalkan dunia filsafat untuk beberapa waktu dan memilih profesi sebagai guru sekolah di desa Austria. Namun, pada tahun 1929, ia kembali ke Cambridge dan melanjutkan studinya dalam filsafat.

Wittgenstein terutama dikenal karena paham filsafatnya semasa hidupnya berubah dan menjadi berbeda secara total sehingga kadang kala orang menyebutnya sebagai Wittgenstein I dan Wittgenstein II.

BACA JUGA : Wilhelm Windelband: Salah Satu Pendiri Aliran Filsafat Marburg

Pada tahun 1953, Ludwig Wittgenstein meninggal dunia akibat kanker prostat. Meskipun hidupnya singkat, warisannya dalam filsafat sangat besar. Karya-karyanya mempengaruhi banyak filsuf terkenal seperti Bertrand Russell, Karl Popper, dan Saul Kripke.