Thomas Aquinas: Seorang Filsuf dan Teolog Katolik Abad Ke-13

Thomas Aquinas: Seorang Filsuf dan Teolog Katolik Abad Ke-13

Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog Katolik yang hidup pada abad ke-13. Ia dikenal sebagai salah satu pemikir terbesar dalam sejarah gereja dan menjadi salah satu tokoh sentral dalam tradisi filsafat Scholastik.

Aquinas lahir pada tahun 1225 di Roccasecca, Italia, dalam keluarga bangsawan. Ayahnya menginginkan Aquinas menjadi seorang biarawan Benediktin, tetapi Aquinas memilih untuk bergabung dengan Ordo Dominikan.

Aquinas menerima pendidikan awalnya di biara Monte Cassino, kemudian melanjutkan studinya di Universitas Naples. Di sana, ia terpapar dengan ajaran Aristoteles yang kemudian menjadi salah satu pengaruh terbesar dalam pemikirannya.

Setelah menyelesaikan studinya di Naples, Aquinas melanjutkan pendidikan di Universitas Paris, yang pada saat itu merupakan pusat intelektual terkemuka di Eropa.

 

Karya-karya dan Pemikiran Thomas Aquinas

 

Salah satu karya terbesar Aquinas adalah Summa Theologica, sebuah karya monumental yang mencoba untuk menyintesis filsafat Aristoteles dengan teologi Kristen.

Karya ini membahas berbagai topik, termasuk keberadaan Tuhan, sifat-sifat Tuhan, dan etika. Aquinas juga menulis banyak karya lainnya, termasuk komentar tentang karya-karya Aristoteles dan karya-karya teologis lainnya.

Pemikiran Aquinas sangat dipengaruhi oleh gagasan-gagasan Aristoteles, terutama dalam hal epistemologi dan metafisika. Ia percaya bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman dan akal budi, dan bahwa alam semesta ini memiliki struktur yang teratur dan teratur.

Aquinas juga mengembangkan konsep tentang kehendak bebas, di mana manusia memiliki kemampuan untuk memilih antara kebaikan dan kejahatan.

BACA JUGA : Thales: Tokoh Penting dalam Filsafat dan Ilmu Pengetahuan

Thomas Aquinas meninggal pada tahun 1274, tetapi warisannya terus hidup dalam dunia intelektual dan gerejawi. Karyanya menjadi dasar bagi teologi Katolik dan mempengaruhi banyak pemikir setelahnya. Pemikiran Aquinas juga menjadi dasar bagi tradisi filsafat Scholastik yang berkembang di abad-abad berikutnya.