Joe Hin Tjio: Tokoh Penentu Jumlah Normal Kromosom Manusia

Joe Hin Tjio: Tokoh Penentu Jumlah Normal Kromosom Manusia

Joe Hin Tjio adalah seorang ahli genetika yang lahir pada tanggal 2 November 1919 di Batavia, Hindia Belanda (sekarang Jakarta, Indonesia). Ia dikenal karena kontribusinya yang luar biasa dalam penentuan jumlah kromosom manusia, yang pada akhirnya mengubah pemahaman kita tentang genetika manusia.

Joe Hin Tjio tumbuh dalam keluarga yang berpendidikan tinggi dan didorong untuk mengejar pendidikan yang baik. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Batavia, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di Belanda.

Di sana, ia menunjukkan minat yang kuat dalam bidang ilmu alam, khususnya biologi dan genetika. Pada tahun 1941, ia memperoleh gelar sarjana dalam bidang ilmu alam dari Universitas Leiden.

Pada tahun 1955, Tjio bergabung dengan Laboratorium Genetika di Rumah Sakit St. Mary di London. Di sinilah ia melakukan penelitian yang akan mengubah sejarah ilmu genetika. Bersama dengan Albert Levan, Tjio berhasil menentukan jumlah kromosom manusia yang sebenarnya.

Sebelum penemuan ini, para ilmuwan tidak sepenuhnya yakin berapa banyak kromosom yang dimiliki manusia. Tjio dan Levan membuktikan bahwa manusia memiliki 46 kromosom, bukan 48 seperti yang sebelumnya diyakini.

 

Dampak Penemuan Joe Hin Tjio

 

Penemuan Joe Hin Tjio memiliki dampak yang besar dalam bidang ilmu genetika. Pengetahuan tentang jumlah kromosom manusia yang akurat memungkinkan para ilmuwan untuk memahami lebih baik tentang kelainan genetik dan perkembangan embrio manusia.

Penemuan ini juga membantu dalam diagnosis penyakit genetik dan pengembangan terapi genetik. Tjio telah membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang genetika manusia dan memberikan kontribusi yang tak ternilai dalam pemahaman kita tentang warisan genetik.

Tjio meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam dunia ilmu pengetahuan. Penemuannya yang revolusioner telah menginspirasi banyak ilmuwan muda untuk mengeksplorasi lebih jauh dalam bidang genetika.

BACA JUGA : Al-Khwarizmi: Matematikawan, Astronom, dan Sejarawan Persia

Pada tahun 1979, ia menerima Penghargaan Albert Lasker untuk Penelitian Kedokteran Dasar, yang mengakui kontribusinya yang luar biasa dalam penentuan jumlah kromosom manusia. Joe Hin Tjio meninggal pada tahun 2001, tetapi warisannya tetap hidup dalam penelitian dan pengetahuan genetika modern.