Sejarah Peradaban Lembah

Sejarah Peradaban Lembah Sungai Kuning

Pendahuluan

Sejarah Peradaban Lembah di Tiongkok, yang sering dianggap sebagai salah satu pusat peradaban awal di dunia, memiliki sejarah yang kaya dan kompleks. Sungai Kuning mengalir sepanjang 5,464 kilometer dan merupakan sungai terpanjang kedua di Tiongkok. Lembah sungai ini bukan hanya menjadi sumber kehidupan, tetapi juga menjadi tempat lahirnya berbagai budaya dan kerajaan yang membentuk sejarah Tiongkok.

 Keberadaan Awal Manusia

Sejarah Peradaban Lembah Arkeologi menunjukkan bahwa manusia mulai mendiami Lembah Sungai Kuning sejak zaman pra-sejarah. Temuan fosil dan alat-alat batu menunjukkan adanya manusia purba, seperti Homo erectus, yang hidup di daerah ini sekitar 1,2 juta tahun yang lalu. Salah satu situs arkeologi yang paling terkenal adalah Zhoukoudian, tempat penemuan “Manusia Peking”.

 Peradaban Neolitikum

Sekitar 10.000 tahun yang lalu, masyarakat agraris mulai muncul di lembah ini. Masyarakat Neolitikum di Lembah Sungai Kuning dikenal melalui kebudayaan seperti Yangshao dan Longshan. Masyarakat ini mulai bercocok tanam, terutama tanaman padi dan biji-bijian. Mereka juga mulai membuat barang dari gerabah dan mengembangkan teknik seperti tenun dan pengolahan logam. Di Kutip Dari Slot Gacor 2025 Terpercaya.

 Dinasti Yang Pertama: Dinasti Xia

Dinasti Xia (sekitar 2070-1600 SM) adalah dinasti pertama yang tercatat dalam sejarah Tiongkok. Meskipun ada perdebatan mengenai kebenaran sejarahnya, Xia dianggap sebagai simbol awal pemerintahan terpusat di Tiongkok. Di bawah Dinasti Xia, pembangunan irigasi yang lebih baik membantu pertanian dan meningkatkan produksi pangan.

 Dinasti Shang dan Zhou

Setelah Xia, Dinasti Shang (sekitar 1600-1046 SM) muncul sebagai kekuatan dominan. Dinasti ini dikenal dengan pengembangan sistem penulisan, seni kerja logam, dan praktik keagamaan yang kompleks. Puncak peradaban Shang terlihat dalam penggalian makam raja dan artefak seperti perunggu.

Selanjutnya, Dinasti Zhou (1046-256 SM) menggantikan Shang dan memperkenalkan konsep “Mandat Surga” yang memberi legitimasi kepada penguasa. Dinasti ini juga memperkenalkan sistem feodal, yang membagi wilayah menjadi kadipaten-kadipaten dan memberikan kekuasaan kepada para bangsawan.

 Zaman Pertengahan dan Perang Negara

Pada akhir Dinasti Zhou, Tiongkok memasuki periode yang dikenal sebagai Zaman Pertengahan dan Perang Negara (475-221 SM). Selama periode ini, banyak negara kecil muncul dan terlibat dalam konflik yang tiada henti. Meskipun masa ini penuh ketidakstabilan, juga merupakan era perkembangan pemikiran filosofis yang sangat berpengaruh, termasuk pemikiran Konfusianisme dan Taoisme.

Baca Juga: Perang Sino Jepang Kedua Konsekuensi dan Dinamika Perang

 Penyatuan Tiongkok oleh Qin

Pada tahun 221 SM, Dinasti Qin di bawah Qin Shi Huang berhasil menyatukan Tiongkok untuk pertama kalinya. Proyek besar, termasuk pembangunan Tembok Besar Tiongkok dan sistem jalan yang menghubungkan berbagai wilayah, dimulai di bawah kepemimpinan Qin. Penyatuan ini menjadi fondasi peletakan dasar bagi Tiongkok yang modern.

 Warisan Budaya

Lembah Sungai Kuning tidak hanya dikenal sebagai tempat lahirnya peradaban Tiongkok, tetapi juga sebagai pusat pengembangan budaya yang kaya. Konsep filosofis, sistem pemerintahan, karya sastra, seni, dan ilmu pengetahuan yang muncul dari daerah ini sangat mempengaruhi perkembangan peradaban dunia.

Kesimpulan

Sejarah Peradaban Lembah Sungai Kuning mencerminkan perjalanan panjang suatu bangsa yang menghadapi tantangan dan perubahan. Dari komunitas agraris awal hingga kerajaan besar yang mendominasi sejarah, lembah ini tetap menjadi saksi bisu dari transformasi budaya dan sosial yang membentuk identitas Tiongkok hingga saat ini. Warisan yang ditinggalkannya tidak hanya dapat dilihat dari peninggalan arkeologis, tetapi juga dalam nilai-nilai budaya dan tradisi yang masih dipertahankan hingga kini.