Vladimir Putin Keluarga hingga Karier Politiknya
Pendahuluan
Vladimir Putin adalah sosok yang paling dikenal sebagai Presiden Rusia. Kariernya yang panjang dan penuh kontroversi menjadikannya salah satu pemimpin paling berpengaruh dan paling banyak diperbincangkan di dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai latar belakang keluarga, pendidikan, dan perjalanan karier politik Vladimir Putin.
Keluarga dan Latar Belakang Awal
Vladimir Putin lahir pada 7 Oktober 1952, di Leningrad, Uni Soviet (kini St. Petersburg, Rusia). Ia adalah anak ketiga dari pasangan Vladimir Spiridonovich Putin dan Maria Ivanovna Putina. Keluarganya berasal dari latar belakang sederhana; ayahnya adalah seorang veteran Perang Dunia II yang bekerja sebagai tukang las dan ibunya adalah seorang pekerja pabrik. Di Kutip Dari Slot Gacor 2025 Terpercaya.
Putin menghabiskan masa kecilnya di lingkungan yang cukup keras, di mana kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi oleh peristiwa sejarah, termasuk Perang Dunia II dan masa-masa sulit di bawah rezim Soviet. Sejak usia muda, Putin menunjukkan minat yang besar dalam seni bela diri dan olahraga, khususnya judo, yang ia latih sejak berusia 12 tahun. Ia kemudian berhasil mencapai tingkat yang tinggi dalam olahraga tersebut, bahkan dipercaya untuk menjadi pelatih judo.
Pendidikan
Setelah menyelesaikan sekolah menengah, Putin melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Negeri Leningrad, lulus pada tahun 1975. Selama belajar di universitas, Putin juga aktif dalam organisasi Komsomol (organisasi pemuda Komunis). Setelah mendapatkan gelar hukumnya, Putin bekerja di KGB (Komite Keamanan Negara Uni Soviet), di mana ia menjalani pelatihan dan bertugas di berbagai posisi, termasuk di Jerman Timur.
Baca Juga: Legenda Candi Prambanan Di Balik Kisah Roro Jonggrang
Karier Politik Awal
Karier politik Putin benar-benar aktif setelah akhir era Soviet. Pada tahun 1991, ketika Uni Soviet runtuh, Putin kembali ke St. Petersburg dan bergabung dengan pemerintahan baru yang dipimpin oleh Wali Kota Anatoly Sobchak. Ia bertanggung jawab atas berbagai urusan luar negeri dan menjadi salah satu penasihat kunci Sobchak. Kepintarannya dan keterampilan politiknya yang tajam membuatnya diperhatikan oleh elit politik Rusia.
Pada tahun 1996, Putin dipanggil ke Moskow dan bergabung dengan pemerintahan Presiden Boris Yeltsin. Di bawah Yeltsin, ia menjabat sebagai kepala Badan Manajemen Administrasi Presiden dan kemudian menjadi wakil ketua Komite Keamanan Federal (FSB) yang merupakan pengganti KGB. Pada tahun 1999, Yeltsin mengejutkan banyak orang dengan mengundurkan diri dan menunjuk Putin sebagai penjabat presiden.
Menaiki Tangga Kekuasaan
Setelah menjadi penjabat presiden, Putin segera memulai langkah-langkah untuk memperkuat kekuasaan eksekutif dan mengendalikan kekuatan oligarki di Rusia. Dia terpilih secara resmi sebagai presiden pada bulan Maret 2000, dan periode pertamanya ditandai dengan restorasi stabilitas setelah kekacauan yang terjadi di tahun 1990-an.
Di bawah kepemimpinan Putin, Rusia mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, sebagian besar berkat kenaikan harga minyak. Namun, di sisi lain, kritikus menilai bahwa Putin mulai mengendalikan media dan membungkam oposisi politik. Tindakan ini memicu kekhawatiran akan berkurangnya demokrasi di Rusia.
Dari tahun 2000 hingga 2008, Putin menjabat sebagai presiden. Karena undang-undang Rusia melarang masa jabatan presiden berturut-turut lebih dari dua kali, pada tahun 2008, ia menyerahkan kursi kepresidenan kepada Dmitry Medvedev dan mengambil posisi sebagai Perdana Menteri. Namun, banyak yang percaya bahwa Putin tetap memegang kendali sebenarnya atas kekuasaan.
Pada tahun 2012, Putin kembali terpilih sebagai presiden Rusia dan sejak saat itu ia terus berkuasa, termasuk pada pemilihan umum tahun 2018, yang memunculkan kembali kekhawatiran internasional atas legitimasi proses demokrasi di Rusia.
Kebijakan dan Kontroversi
Tindakan-tindakan ini menimbulkan sanksi dari negara-negara Barat dan memperburuk hubungan internasional.
Putin juga dianggap sebagai pemimpin yang sangat pragmatis. Dalam kebijakan dalam negeri, ia berusaha memperkuat militer dan meningkatkan kemampuan teknologi Rusia. Ia juga menyusun program-program sosial untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, meskipun sering kali terdapat kritik terkait pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan berbicara.
Kesimpulan
Vladimir Putin adalah figure yang kompleks dalam sejarah Rusia modern. Dari latar belakang sederhana hingga menjadi presiden, karier politiknya mencerminkan perkembangan yang signifikan dalam politik Rusia pasca-Soviet.