Edward Jenner: Penemu Vaksin Pertama di Dunia
Edward Jenner, seorang dokter dan ilmuwan Inggris, terkenal karena karya pionirnya di bidang vaksinasi. Lahir pada tanggal 17 Mei 1749, di Berkeley, Gloucestershire, Jenner tumbuh di daerah pedesaan dan mengembangkan minat pada sejarah alam dan pengobatan sejak usia muda.
Kontribusi Jenner yang paling signifikan terhadap ilmu kedokteran adalah pengembangan vaksin cacar. Pada akhir abad ke-18, cacar merupakan penyakit yang sangat menular dan mematikan yang menyerang jutaan orang di seluruh dunia.
Jenner mengamati bahwa pemerah susu yang terjangkit cacar sapi, penyakit yang tidak terlalu parah, tampaknya kebal terhadap cacar. Pengamatan ini membawanya pada hipotesis bahwa paparan cacar sapi dapat melindungi terhadap penyakit cacar.
Pada tahun 1796, Jenner melakukan percobaan pada seorang anak laki-laki bernama James Phipps. Dia menyuntik Phipps dengan bahan yang diambil dari luka cacar sapi dan kemudian membuat dia terkena cacar. Yang membuat Jenner senang, anak laki-laki itu tidak terkena cacar. Eksperimen ini meletakkan dasar bagi pengembangan vaksin cacar.
Jenner melanjutkan penelitiannya dan mempublikasikan temuannya pada tahun 1798 dalam sebuah karya penting berjudul “An Inquiry into the Causes and Effects of the Variolae Vaccinae.” Istilah “vaksin” berasal dari kata Latin “vacca”, yang berarti sapi, mengacu pada penggunaan cacar sapi dalam proses vaksinasi.
Penemuan Edward Jenner merevolusi bidang kedokteran dan akhirnya mengarah pada pemberantasan penyakit cacar. Karyanya meletakkan dasar bagi pengembangan vaksin lain dan menetapkan konsep imunisasi.
BACA JUGA : Howard Florey: Farmakologis dan Ahli Patologi Australia
Selain karyanya dalam bidang vaksinasi, Jenner memberikan kontribusi yang signifikan dalam memahami penyakit lain, seperti demam berdarah dan tifus. Ia juga menganjurkan peningkatan praktik kebersihan dan penggunaan air bersih untuk mencegah penyebaran penyakit.